Yayasan Solidaritas Kampung Lestari (SIMPUL) Indonesia mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator Provinsi Mekanisme Layanan Perlindungan Anak di Desa/Kelurahan dan Pengasuhan Positif untuk program Safe4C Kerjasama Unicef dan Yayasan Setara yang dilaksanakan di Hotel Grasia Semarang. Jum'at hingga Sabtu (23-24/9/22).
Kepala Kantor DP3AKB Provinsi Jawa Tengah Dra. Retno Sudewi, Apt, M.Si, MM dalam sambutannya menyampaikan program Safe4C menunjang Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Kami berharap semua desa yang menjadi intervensi/dampingan harus dibentuk Forum Anak. Dan kelembagaan Forum Anak beda dengan Karang Taruna. Selain itu ada data pilah tentang kekerasan, peraturan desa, pembiayaan, serta persentase kehadiran perempuan dan anak dalam musrenbangdes berbasis bukti, dimana anak dan perempuan bukan sebagai simbol saja, tapi usulannya di dengar dan direalisasikan." Ujar Retno.
Retno juga berpesan agar aplikasi JogoKonco bisa ikut disosialisasikan kepada anak-anak sebagai pelopor dan pelapor.
Kegiatan Pelatihan selama dua hari mengulas kembali tentang program Safe4C, yang disampaikan oleh Yayasan Setara, selanjutnya materi pengasuhan positif dan mekanisme layanan perlindungan anak di desa oleh Yayasan Setara serta materi praktik perubahan perilaku untuk mendukung pengasuhan positif oleh perwakilan Unicef.
Pengurus Yayasan SIMPUL Indonesia Adi Assegaf dan Deliar Noorma Afina yang mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir siap mengimplementasikan hasil kegiatan pelatihan tersebut terutama pada desa dampingan Yayasan SIMPUL Indonesia.
"RTL sudah kami susun untuk kabupaten dampingan beserta dengan desa-desanya. Tadi sudah disampaikan beberapa point yang menjadi goal dari program Safe4C." Ujar Adi.
Hal senada juga disampaikan Fina, kegiatan pendampingan sudah lama dilakukan dirinya khususnya perubahan perilaku dimasyarakat.
"Alhamdulillah kami sudah melakukan kerja-kerja pendampingan dan perubahan perilaku di masyarakat sejak tahun 2011 hingga sekarang yang berfokus pada perempuan dan anak. Namun ini akan kami lakukan di kabupaten lain yang diharapkan juga akan terus berkelanjutan." tutur Fina.
0 Komentar