Subscribe Us

header ads

20 Tenaga Kesehatan di Tegal Dilatih PMBA Untuk Penurunan Stunting

Tegal, 17 Oktober 2022 – Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang sangat dikhawatirkan karena mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 24,4 persen atau dialami sekitar 5,33 juta balita. Walau ini menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari tahun-tahun sebelumnya namun upaya yang lebih keras tetap dibutuhkan untuk mencapai angka 14 persen di tahun 2024, sesuai yang ditargetkan oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 salah satu upaya dalam membantu mencegah stunting adalah dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap Kabupaten/ Kota sebagai langkah preventif dan promotif dalam mengatasi permasalahan stunting pada keluarga beresiko stunting. 

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Sejak September 2022, Pemerintah Kabupaten Tegal dan Tanoto Foundation bekerja sama dalam mengembangkan program percepatan penurunan stunting. 

Pada tanggal 17-21 Oktober 2022, Tanoto Foundation dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal melaksanakan Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) kepada 20 orang bidan desa dan ahli gizi dari desa dampingan Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tegal yaitu Desa Tuwel Kecamatan Bojong dan Desa Kalisapu Kecamatan Slawi. 

Tenaga kesehatan yang telah dilatih ini nantinya akan melakukan monitoring, pencatatan, konseling dan evaluasi termasuk membantu kegiatan TPK di Desa Tuwel dan Desa Kalisapu.  

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Ruszaeni, SH. MM, dalam sambutannya menyampaikan bidan desa dan tenaga kesehatan yang telah dilatih ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mendukung program percepatan penurunan stunting, juga mampu mengajarkan konseling dan pendampingan kepada kader TPK yang lain di wilayah masing-masing.

“Peran kader TPK dari tenaga kesehatan harus menjadi pendorong semangat kader-kader TPK lainnya, membantu Pemerintah Desa, Kecamatan dan Puskesmas, agar angka stunting di Kabupaten Tegal semakin menurun,” tegasnya.  

Ruszaeni menambahkan masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai saaat kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan periode yang sangat penting, “Jangan sampai kurang gizi pada dua tahun pertama kehidupan, yang nantinya akan menyebabkan kerusakan otak, dan ini tidak dapat diberbaiki lagi, imbasnya panjang, termasuk nanti kesulitan belajar di sekolah,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dariyah, A.Md.Keb, Bidan Desa Tuwel Kecamatan Bojong, mengatakan pelatihannya aplikatif dan menyenangkan dengan materi-materi yang berkualitas. 

“Mulai dari pengenalan PMBA, faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dan bayi sehat, hingga praktik membuat payudaya buatan dan boneka bayi, pokoknya menyenangkan, saya akan praktikkan pada saat bertugas di masyarakat nantinya,” ujar bidan Ria, panggilan akrabnya. 

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, bahwa presentase balita stunting di Kabupaten Tegal sebesar 21,42%. Turun dari data SSGI tahun 2021 yaitu 28,0%. Kepala Dinas P3AP2 KB Kabupaten Tegal selaku wakil Ketua TPPS Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM mengatakan untuk terus bergerak bersama antar elemen dan konvergensi bersama dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tegal.

“Semua elemen harus terus bergerak, mencegah stunting dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk keterlibatan swasta, salah satunya dari Tanoto Foundation,” ujarnya.

Dalam program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tegal, Tanoto Foundation menggandeng Yayasan Solidaritas Kampung Lestari (SIMPUL) Indonesia selaku mitra lokal berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan membentuk sumber daya yang andal dalam mendampingi masyarakat, melalui program Rumah Anak SIGAP, penguatan TPK, menyusun strategi komunikasi perubahan perilaku stunting dan Peraturan Bupati tentang Komunikasi Perubahan Perilaku dan Peran Desa, maupun kegiatan pendukung lainnya dalam membantu pemerintah Kabupaten Tegal mengatasi stunting.

Posting Komentar

0 Komentar