Subscribe Us

header ads

Yayasan Simpul Gelar Zoom Meeting Peran Kyai dan Santri Dalam Pencegahan Stunting


Yayasan Solidaritas Kampung Lestari (SIMPUL) Indonesia menggelar kegiatan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 dengan mengadakan Zoom Meeting yang bertemakan "Peran Kyai  Santri Dalam Pencegahan Stunting" pada hari Rabu, 26/10/2022 dimulai pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB.

Seperti kita ketahui bersama Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan prevalensi kekurangan gizi di Indonesia saat ini masih tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9% dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8%. 

Kemenkes mencatat, kasus stunting saat ini masih ada 24,4 persen dari sebelumnya 30,8 persen pada 2018. Sementara target pemerintah pada 2024, angka stunting tersisa 14 persen.

Dalam kaitan tersebut peran tokoh agama (Kyai dan Santri) dalam membangun generasi muda Indonesia yang berkualitas sangat penting, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa menjaga martabat kaum perempuan dan memelihara kehidupan anak keturunan adalah tuntunan dan perintah agama Islam.

Dalam kegiatan Zoom Meeting tersebut menghadirkan dua Narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya masing masing.

Narasumber pertama Dr. K.H Akrom Jangka Daosat, M.Si yang merupakan Kasi PD Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Brebes juga Dosen di STAI Brebes memaparkan materi tentang Islam dan Kesehatan. Dimana Islam sudah sangat lengkap mengatur tentang kesehatan bagi umatnya.

Kesehatan merupakan faktor penting dalam pandangan Islam yang merujuk pada dua istilah: Sehat merujuk pada fisik dan Afiat yang bermakna (lebih luas) Difa’ul Makarih.

Kesehatan terkait dengan 3 hal;
1. Kesehatan fisik, HR Bukhari;
” Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”.
“ Dan bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkan segala macam kotoran (QS. Al-Muddatsir?74:4-5).
2. Tentang makanan
“Makanlah oleh mu semua yang ada di bumi yang halal lagi baik”.
Kata kunci halal dan thayib.
3. Kesehatan Mental.
“ Fi Qulubihim Maradh”

Kemudian menurut Akrom, Islam adalah agama yang sangat operasional yang menjunjung tinggi pola hidup bersih dan sehat yang terangkum : Maqoshidusysyariah (Tujuan ditetapkannya syariat) Yakni ;
Ushul Al Khomsah
Hifdzu Ad-Din (Menjaga Agama)/ Sholat + Jembatan
Hifdzu Al-Aql (Menjaga Akal)/ Helm + Larangan Miras
Hifdzu An-Nafs (Menjaga Jiwa)/ Pola hidup sehat +KTP+SIM
Hifdzu An-Nasl (Menjaga Keturunan) + Les + Menjaga Lingkungan
Hifdzu Al-Mal (Menjaga Harta) + BPKB,STNK, Sertifikat, bela negara

Sedangkan Narasumber kedua Arief Luqman Hakim, S.Gz menyampaikan Materi Kyai dan Santri Peduli Stunting Itu Penting.

Menurut Arief, Stunting adalah masalah kualitas SDM. Pencegahan Stunting awalnya dari 1000 hari pertama kehidupan atau sejak perempuan dinyatakan hamil hingga anak berusia 2 tahun. Namun seiring dengan perkembangan zaman, pencegahan stunting itu dimulai dari usia remaja.

Pencegahannya adalah dengan memberikan edukasi kesehatan Reproduksi dan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri. Kemudian memastikan semua remaja terpenuhi gizinya sehingga tidak anemia dan tidak kekurangan energi kronis atau KEK dan tidak menikah pada usia remaja (Jo Kawin Bocah) sesuai program provinsi.

Kemudian untuk calon pengantin juga harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama 3 bulan pranikah dengan diberikan materi tentang Stunting. Dan memastikan faktor resiko yang dapat melahirkan pada calon pengantin dapat teridentifikasi dan dihilangkan sebelum hamil.

Kenapa semuanya menjadi penting, karena usia ibu saat hamil dapat menentukan kondisi janin yang akan dilahirkannya. Perempuan yang hamil usianya kurang dari 20 tahun memiliki peluang 2 kali beresiko untuk melahirkan anak dengan kondisi Stunting sebab pertumbuhannya masih berlangsung dan masih membutuhkan nutrisi yang banyak sehingga terjadi persaingan/kompetisi nutrisi dengan bayi dalam kandungan.

Kegiatan Zoom Meeting yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dalam hal ini adalah Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes dihadiri dari berbagai daerah di Indonesia dan peserta yang mengisi daftar hadir sebanyak 136 orang, serta ada 83 yang live dari awal hingga akhir.



Posting Komentar

0 Komentar