simpulindonesia.or.id - 13 Ibu yang memiliki anak berusia bawah dua tahun (Baduta) di RT 02 RW 03 Desa Cilongok Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah mendapatkan sosialisasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Cilongok di Posyandu Suka Asih 5. Selasa (10/01/23).
Bidan Desa Cilongok Iko Indraswari yang merupakan tim TPK dari unsur Tenaga Kesehatan dan sudah dilatih PMBA oleh Tanoto Foundation berkerjasama dengan yayasan SIMPUL pada Juni tahun lalu mengatakan, Kegiatan PMBA ini sudah dilakukan dan disosialisasikan kepada ibu-ibu yang punya anak Baduta terutama saat mereka sudah berusia lebih dari 6 bulan dimana sudah mulai diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)
"Kegiatan ini sebenarnya rutin hanya saja bedanya sekarang saya seperti punya asisten, karena TPK dari unsur PKK yang juga termasuk Kader Kesehatan sudah dilatih juga PMBA oleh Tanoto Foundation dan Yayasan SIMPUL pada akhir tahun kemarin." Kata Iko
Menurut Iko dengan sosialisasi dan praktek langsung PMBA khususnya MPASI ini diharapkan menambah wawasan peserta yang hadir sehingga mereka juga bisa mengaplikasikan langsung dirumah.
"Kami mempraktekkan secara langsung supaya mereka paham bagaimana mengolah makan bagi bayi maupun anak mereka sesuai dengan usia, frekuensi, jumlah dan teksturnya" Ujar Iko.
Iswatun Khasanah anggota TPK dari unsur PKK yang telah dilatih PMBA menyiapkan makanan untuk praktek membuat MPASI.
"Bahan yang digunakan untuk membuat MPASI ini merupakan panganan lokal yang mengandung unsur 4 bintang dan mudah didapat/dibeli oleh peserta yang hadir diwarung maupun tukang sayur yang lewat." Kata Iswatun
Menurut Iswatun, dalam membuat MPASI ini harus disesuaikan tekstur kekentalannya, sebab untuk usia anak 6 hingga 9 bulan berbeda dengan anak usia 9 hingga 12 bulan.
"Sebagai tahapan awal dalam memberikan MPASI pada bayi yang telah berusia 6 bulan, bisa memulai dengan makanan yang memiliki tekstur yang lembut dan kental dengan konsistensi halus, sehingga perlu menggunakan saringan. Sedangkan diusia 9 hingga 12 bulan bisa ditambah kekentalannya atau mulai dikenalkan dengan mencincang makanan"
Masih menurut Iswatun, yang perlu dingat juga oleh ibu bahwa bayi yang baru belajar mengonsumsi MPASI masih beradaptasi dengan proses tersebut, sehingga dibutuhkan kesabaran dari ibunya. Jangan lelah untuk mengenalkan jenis makanan baru pada anak. dan ibu juga perlu untuk mendorong anak agar mau makan MPASI.
Sementara itu, Afriani salah satu peserta yang ikut hadir dan memiliki balita berusia 6 bulan merasa senang dengan ilmu yang telah disampaikan oleh Tim TPK Desa.
"Saya merasa senang, karena telah mendapatkan ilmu tentang MPASI untuk anak-anak. Ini ilmu yang sangat bermanfaat karena sebelumnya saya belum pernah mendapatkan informasi secara lengkap melalui praktek langsung seperti hari ini." ujar Afriani.
Disisi lain, Oktavia K. Istanto, S.Gz salah satu Petugas Gizi Puskesmas Cilongok 1 terus berupaya memberikan kesadaran kepada masyarakat dilingkungan kerjanya agar dapat melakukan praktek PMBA dengan tepat sebagai salah satu pencegahan Stunting.
"Dengan PMBA yang tepat akan berdampak pada tumbuh kembang anak, sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya Stunting. Karena mencegah Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan itu penting, dimulai dari ibu hamil hingga anak usia 2 tahun." Ujar Via.
0 Komentar